Minggu, 16 November 2014

Makalah manajemen BK




                MAKALAH MANAJEMEN BK
EVALUASI PROGRAM,PROSES DAN HASIL BIMBINGAN DAN KONSELING
Dosen Pengajar
Heru Nurachman,M.Pd






Di Susun Oleh: RETNI  Nim : 13.21.015211












PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2013/2014


KATA PENGANTAR


Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Bimbingan Konseling"yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Mahasiswa Universitas Muhammadiyah palangka raya.Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
                                                                                     
Palangka raya , 18 maret 2014


Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang ..........................................................................................................
B.     Rumusan masalah......................................................................................................
C.     Tujuan........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A.    Prosedur evaluasi.......................................................................................................
B.     Lingkungan dan aspek evaluasi.................................................................................
C.     Metoda evaluasi.........................................................................................................
D.    Sumber data...............................................................................................................
E.     Kriteria evaluasi.........................................................................................................

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Sebagai suatu sistem, program layanan bimbingan dan konseling tentunya meliputi beberapa hal di antaranya yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi.Dalam hal ini ketiga al tersebut senantiasa saling berkaitan dan berkesinambungan.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa suatu hasil senantiasa dipengaruhi oleh perencanaan, begitu pun pelaksanaan juga memiliki peran yang sangat dominan. Selain itu, kedua hal tersebut akan terlihat manakala proses evaluasi berjalan dengan baik. Dengan demikian, evaluasi dari pelaksanaan program layanan bimbingan ini hendaknya dipersiapkan dengan seksama.
Paparan tersebut menunjukkan bahwa begitu pentingnya peranan evaluasi pada pelaksanaan layanan bimbingan.Hal tersebut pula yang menjadi latar belakang dari makalah ini dengan judul “evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling”.

B.     Rumusan masalah.

1.      Apa prosedur Evaluasi Bimbingan Konseling ?
2.      Apa dimaksud lingkungan dan aspek evaluasi ?
3.      Apa yang Dimaksud Metode evluasi ?
4.      Apa pengertian sumber data ?
5.      Apa Dimaksud kriteria evaluasi ?

C.     Tujuan

1.      untuk mengetahui prosedur Evaluasi bimbingan dan konseling ?
2.      untuk mengetahui  lingkungan dan aspek evaluasi bimbingan dan knseling ?
3.      untuk mengetahui metode Evaluasi bimbingan dan konseling ?
4.      untuk mengetahui sumber data bimbingan dan konseling ?
5.      untuk mengetahui criteria evaluasi bimbingan dan konseling ?
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan Konseling

1. Fase persiapan
Pada fase persiapan ini terdiri dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi. Dalam kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi ini langkah-langkah yg dilalui adalah:

a. Langkah pertama penetapan aspek-aspek yang dievaluasi baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil, meliputikesesuaian antara program dengan pelaksanaan

1) keterlaksanaan program,hambatan yang dijumpai,
2) dampak terhadap KBM,
3) respon konseli, sekolah, orang tua, masyarakat
4) perubahan kemajuan dilihat dari capaian tujuan layanan, capaian tugas perkembangan dan hasil relajar, keberhasilan lulusan.

b. Langkah-langkah kedua penetapan kriteria keberhasilan evaluasi.
Misalnya, bila proses aspek kegiatan yang akan dievaluasi maka kriteria yang dapat dievaluasi ditinjau dari: lingkungan bimbingan, sarana yang ada, dan situasi daerah.

c. Langkah ketiga penetapan alat-alat/ instrument evaluasi

Misalnya aspek proses kegiatn yang hendak dievaluasi dengan kriteria bagian b di atas, maka instrument yang harus digunakan ialah: ceklis, observasi kegiatan, tes situsasi, wawancara, dan angket

d. Langkah keempat penetapan prosedur evalusi

Seperti contoh pada butir b dan c di atas, maka prosedur evaluasinya mlalui: penelaahan, kegiatan, penelaahan hasil kerja, konfrensi kasus, dan lokakarya

e. Langkah kelima penetapan tim penilaian atau evaluator

Berkaitan dengan contoh diatas, maka yang harus menjadi evaluator dalam penilaian proses kegiatan ialah: ketua bimbingan dan konseling, kepala sekolah, tim bimbingan dan konseling, dan konselor

2. Fase persiapan alat / instrument evaluasi
Dalam fase kedua ini dilakukan kegiatan diantaranya:

a. Memilih alat-alat/instumen evaluasi yang ada atau menyusun dan mengembangkan alat-alat evaluasi yang diperlukan.
b. Pengadaan alat-alat instrument evaluasi yang akan digunakan

3. Fase pelaksanaan kegiatan evaluasi
Dalam fase pelaksanaan evaluasi ini, evaluator melalui kegiatan, yaitu:
a. Persiapan pelaksanaan kegiatan evaluasi;
b. Melaksanakan kegiatan evaluasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

4. Fase menganalisis hasil evaluasi
Dalam fase analisis hasil evaluAsi dan pengolahan data hasil evaluasi ini dilakukan mengacu kepada jenis datanya. Data-data itu, diantarnya:
a. Tabulasi data;
b. Analisis hasil pengumpulan data melalui statistik atau non-statistik

5. Fase penafsiran atau interprestasi dan pelaporan hasil evaluasi

Pada fase ini dilakukan kegiatan membandingkan hasil analisis data dengan kriteria penilaian keberhasilan & kemudian diinterprestasikan dng memakai kode-kode tertentu, untuk kemudian dilaporkan serta digunakan dalam rangka perbaikan dan atau pengembangan program layanan Bimbingan Konseling.

B.        Lingkungan dan Aspek Evaluasi.

Dalam lingkuan kebijakan diakenal ada dua bagian yaitu lingkungan Internal dan lingkungan eksternal. Dimana dari kedua lingkungan tersebut mempengaruhi kebijakan publik. Hal tersebut sependapat dengan Anderson dalam putri (2010) yang menyatakan Perumusan kebijakan dalam prakteknya akan melibatkan berbagai aktor, baik yang berasal dari aktor negara maupun aktor non negara, sebagai pembuat kebijakan resmi (official policy-makers) dan peserta non pemerintahan (nongovernmental participants)

1.      Lingkungan Internal
Lingkungan internal yaitu lingkungan terdapat struktur formal dari bagaimana kebijakan tersebut dibuat. Dalam arti struktur formal tersebut dalam dilihat siapakah yang berhak membuat kebijakan. Pembuat kebijakan resmi adalah mereka yang memiliki kewenangan legal untuk terlibat dalam perumusan kebijakan publik. Menurut Anderson dalam  putri (2010) terdiri atas legislatif; eksekutif; badan administratif; serta pengadilan. Legislatif merujuk kepada anggota kongres/dewan yang seringkali dibantu oleh para staffnya. Adapun eksekutif merujuk kepada Presiden dan jajaran kabinetnya. Sementara itu, badan administratif menurut Anderson merujuk kepada lembaga-lembaga pelaksana kebijakan. Dalam konteks Amerika, aktor ini merujuk kepada sejumlah badan seperti misalnya Badan Penerbangan Federal (Federal Aviation Agency) serta Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency). Dipihak lain menurut Anderson, Pengadilan juga merupakan aktor yang memainkan peran besar dalam perumusan kebijakan melalui kewenangan mereka untuk mereview kebijakan serta penafsiran mereka terhadap undang-undang dasar. Dengan kewenangan ini, keputusan pengadilan bisa mempengaruhi isi dan bentuk dari sebuah kebijakan publik.

2.      Lingkuangan Ekternal
Selain pembuat kebijakan resmi, terdapat pula peserta lain yang terlibat dalam proses kebijakan yang meliputi diantaranya kelompok kepentingan; partai politik; organisasi penelitian; media komunikasi; serta individu masyarakat. Mereka ini yang disebut oleh Anderson sebagai peserta non pemerintahan (nongovernmental participants) karena penting atau dominannya peran mereka dalam sejumlah situasi kebijakan tetapi mereka tidak memiliki kewenangan legal untuk membuat kebijakan yang mengikat. Peranan mereka biasanya adalah dalam menyediakan informasi; memberikan tekanan; serta mencoba untuk mempengaruhi Anderson dalam putri (2010). Mereka juga dapat menawarkan proposal kebijakan yang telah mereka siapkan.

    Evaluasi Lingkungan Kebijakan
Setelah mengetahui tentang pengertian masing-masing konsep yang menyusun evaluasi lingkungan kebijkan, disini kita akan membahas tentang evalusi lingkungan kebijakan secara utuh. Evaluasi lingkungan kebijakan merupakan pengukuran kondisi atau penilaian terhadap sesuatu dalam hal ini yaitu lingkungan setelah meneliti setiap variabel yaitu lingkungan internal dan eksternal tersebut sejauh mana dalam mempengaruhi suatu kebijkan tersebut. Jadi evaluasi lingkungan kebijakan adalah cara yang digunakan oleh seorangan peneliti untuk melihat lingkungan yang mempengaruhi kebijakan tersebut. Dinama lingkuang tersebut terdiri dari lingkungan internal dan eksternal.


·         Aspek yang dinilai, baik proses maupun hasil antara lain:
a.       Kesesuaian antara program dan pelaksanaan
b.      Keterlaksanaan program
c.       Hambatan-hambatan yang dijumpai
d.      Dampak layanan dan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
e.       Respon siswa, personal sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan
f.       Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan dan hasil belajar, dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah, baik studi lanjutan maupun pada kehidupan di masyarakat

C.    Metode Evaluasi

Sangat di sayangkan apabila cara penilaian dengan model pembelajaran inovaif dilakukan dengan biasa-biasa saja,karena jika dengan cara tersebut cenderung hanya mengukukr kemampuan kognitif siswa saja dan terkadang dengan hasil tes yang tidak murni (menyontek- ).pedahal dalam pembelajaran inovatif siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses belajar
Menurut sudjana (1990 : 31 ) evaluasi adalah proses pemberian atau menentukan nilai kepada objek tertentu,sedangkan menurut Rusli (1990:22), bahwa yang dimaksud evaluasi adalah “ suatu proses sistematik untuk menentukan sampai beberapa jauh tujuan intruksional dapat dicapai oleh siswa dari uraian diatas maka evaluasi mengandung dua aspek yang penting yaitu :
a.    Dalam evaluasi terdapat suatu proses sistematik untuk mengukur apakah siswa dapat mendiagnosa,menyeleksi dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
b.   Evaluasi digunakan untuk mengukur,menilai pencapaian tujuan keberhasilan dan kerja atau usaha guru.
Berdasarkan pengertian diatas maka pengertian evaluasi dan penilaian adalah istilah-istilah yang lebih luas artinya dari pada pengukuran,Evaluasi mencakup deskripsi kelakuan (behavior) siswa secara kualitatif maupun kuantatif dan terhadap penilaian kelakuan tersebut.sedangkan ukuran hanya erbata pada aspek penilainan yang bersifat tetap dan kuantitatif

     Evaluasi pembelajaran merupakan usaha-usaha terarah,terancana,dan sistematis untuk meneliti peruses embelajaran .objek evaluasinya antara lain tujuan pembelajaran,perencanan dan pengolahan pembelajaran, serta penyelengaraan evaluasi hasil belajar.



B. TUJUAN
Metode evaluasi hasil belajar bertujuan mengukur dan menilai proses dan hasil belajar peserta didik selama masa studinya. Adapun tujuan metode evaluasi secara lebih spesifik adalah sebagai berikut :
1.                  Feedback untuk peserta didik, menilai kemampuan mahasiswa terhadap penguasaan bahan yang disajikan dalam suatu mata kuliah atau praktikum. Meneglompokkan mahasiswa ke dalam beberapa golongan berdasarkan kemampuan yaitu:
·                     Golongan terbaik (nilai A dengan bobot 4)
·                     Golongan baik (nilai B dengan bobot 3)
·                     Golongan cukup (nilai C dengan bobot 2)
·                     Golongan kurang (nilai D dengan bobot 1)
·                     Golongan jelek (nilai E dengan bobot 0)
2.      Feedback untuk guru, fungsi evaluasi terpenting bagi pengajar adalah untuk menilai seberapa efektifkah pembelajaran yang telah ia laksanakan? Apakah peserta didik mampu menyerapnya?
3.      Informasi untuk orang tua, hasil dari tes yang telah dilaksanakan peserta didik menghasilkan skor yang dapat menggambarkan kemampuan mereka terhadap materi. Kumpulan-kumpulan angka tersebut dapat menginformasikan orang tua bagaimanakah kemampuan anaknya di sekolah.
4.      Informasi untuk seleksi, biasanya skor yang didapat dari setiap evaluasi adalah untuk membuat keputusan/seleksi apakah peserta didik tersebut perlu remedial materi sampai dengan keputusan apakah peserta didik perlu tinggal kelas atau tidak?
5.      Informasi untuk akuntabilitas. Biasanya nilai/skor yang didapat siswa dapat digunakan pula untuk mengevaluasi guru, performansi sekolah oleh pihak-pihak terkait.
6.      Evaluasi sebagai insentif, maksudnya evaluasi dapat berfungsi sebagai hadiah atas segala usaha yang telah dilakukan oleh peserta didik.


D.    Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat  di peroleh. Apabila peneliti menggunakan kuensioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya,maka sumber data di sebut responden,yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaa-petanyaan peneliti,baik pertanyaan tertulis maupun lisan.Sumber data berupa responden ini di pakai dalam penelitian kuantitatif .Sedangkan sumber datadalam penelitian  kualitatif,posisi narasumber sangat penting,bukan hanya sekedar memberi respon mmelainkan juga sebagai pemilik informasi.karena itu informan(orang yang member informasi,sumber informasi,sumber data)atau di sebut subjek yang di teliti,karena ia bukan saja sebagai sumber data,melainkan juga aktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian berdasarkan informasi yang di berikan.
Imam Suprayogo mengemukakan bahwa jenis sumber data terutama dalam  penelitian  penelitian kualitatif dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

1.      Narasumber (Informan)

Narasumber dalam hal ini yaitu orang yang bisa  memberikan informasi lisan tentang sesuatu yang ingin kita ketahui.seorang informan bias saja menyembunyikan informasi penting yang di miliki,oleh karena itu peneliti harus pandai-pandai menggali data dengan cara membangun kepercayaan,keakraban dan kerja sama dengan subjek yang di teliti.
                  
2.      Peristiwa atau aktivitas

Data atau informasi juga dapat  diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.Dari peristiwa atau aktivitas ini,peneliti bias menggunakan proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri  secara langsung.

3.      Tempat atau lokasi

Informasi kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas di lakukan bias digali  lewat sumber lokasinya,baik merupakan tempat maupun lingkungannya.Dari pemahaman lokasi dan lingkungan,peneliti bias secara cermat mengkaji dan secara kritis menarik  kemungkinan kesimpulan.

4.      Dokumen

Dokumen merupakan bahan tetulis atau  benda yang berkaitan dengan  suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.Ia biasa  merupakan rekaman atau dokumen  tertulis seperti arsip,database,surat-surat,rekaman gambbar, dan benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.
Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data dalam penelitian,maka diklasifikasikan menjadi bagian yang di singkat dengan:3P



E.     Kriteria Evaluasi

Evaluasi atau penilaian berarti tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam arti luas evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.  Untuk lebih memahami apa  yang dimaksud dengan  evaluasi, maka dapat dikatakan bahwa :

  1. Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Yang dimaksud dengan proses sistematis ialah kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi meraupakan kegiatan yang dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program dianggap selesai.
  2. Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek yang sedang dievaluasi. Dalam  hal ini berkaitan dengan perilaku, penampilan, hasil ulangan atau pekerjaan rumah, nilai semester dan sebagainya. Berdasarkan  data tersebut diambil suatu keputusan sesuai dengan maksud tujuan evaluasi yang sedang dilaksanakan. Penting untuk diperhatikan bahwa ketepatan keputusan hasil evaluasi sangat bergantung pada kesahihan dan objektifitas data yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
  3. Dalam setiap kegiatan evaluasi, tidak lepas dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Hal ini karena setiap kegiatan penilaian memerlukan suatu criteria tertentu sebagai acuan dalam menentukan batas ketercapaian objek yang dinilai.
 
Berkaitan dengan bimbingan dan konseling, maka yang dimaksusd dengan evaluasi  evaluasi bimbingan  dan konseling adalah  segala upaya, tindakan  atau proses untuk menentukan derajat kualitas  kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada criteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan dan konseling ( Juntika, 2005 :57)
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan dan konseling.Tanpa evaluasi tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah direncanakan. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program  itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain bhwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi  yang hendak dilihat melalui evaluasi.
Kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhinya atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan siswa dan pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu siswa memperoleh perubahan perilaku dan pribadi kea rah yang lebih baik.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Lingkungan internal yaitu lingkungan terdapat struktur formal dari bagaimana kebijakan tersebut dibuat. Dalam arti struktur formal tersebut dalam dilihat siapakah yang berhak membuat kebijakan. Pembuat kebijakan resmi adalah mereka yang memiliki kewenangan legal untuk terlibat dalam perumusan kebijakan publik. Menurut Anderson dalam  putri (2010) terdiri atas legislatif; eksekutif; badan administratif; serta pengadilan. Legislatif merujuk kepada anggota kongres/dewan yang seringkali dibantu oleh para staffnya.Metode evaluasi hasil belajar bertujuan mengukur dan menilai proses dan hasil belajar peserta didik selama masa studinya.Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan dan konseling.Tanpa evaluasi tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah direncanakan. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program  itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain bhwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi  yang hendak dilihat melalui evaluasi.
SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkanSebagaimana yang kita ketahui bahwa suatu hasil senantiasa dipengaruhi oleh perencanaan, begitu pun pelaksanaan juga memiliki peran yang sangat dominan. Selain itu, kedua hal tersebut akan terlihat manakala proses evaluasi berjalan dengan baik. Dengan demikian, evaluasi dari pelaksanaan program layanan bimbingan ini hendaknya dipersiapkan dengan seksama.



Daftar Pustaka
Sudijono, anas. 2011.pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm:249-250

Muklir. 2011. Evaluasi Kebijakan Publik. (online). (www.eksprsipena.com; diakses tanggal 20 Maret 2012).
Putri, Duwi. 2010. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal. (online). (www.mejikuhibiniu.com: diakses tanggal 21 Maret 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar