MAKALAH MANAJEMEN BK
EVALUASI
PROGRAM,PROSES DAN HASIL BIMBINGAN DAN KONSELING
Dosen Pengajar
Heru Nurachman,M.Pd
Di Susun Oleh: RETNI Nim : 13.21.015211 | |||
PROGRAM STUDY
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan
dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang "Bimbingan Konseling"yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para Mahasiswa Universitas Muhammadiyah palangka raya.Saya sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Palangka
raya , 18 maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
2
DAFTAR ISI........................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..........................................................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Prosedur
evaluasi.......................................................................................................
B. Lingkungan
dan aspek evaluasi.................................................................................
C. Metoda
evaluasi.........................................................................................................
D. Sumber
data...............................................................................................................
E. Kriteria
evaluasi.........................................................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Sebagai
suatu sistem, program layanan bimbingan dan konseling tentunya meliputi
beberapa hal di antaranya yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi.Dalam hal
ini ketiga al tersebut senantiasa saling berkaitan dan berkesinambungan.
Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa suatu hasil senantiasa dipengaruhi oleh perencanaan,
begitu pun pelaksanaan juga memiliki peran yang sangat dominan. Selain itu,
kedua hal tersebut akan terlihat manakala proses evaluasi berjalan dengan baik.
Dengan demikian, evaluasi dari pelaksanaan program layanan bimbingan ini
hendaknya dipersiapkan dengan seksama.
Paparan tersebut menunjukkan bahwa begitu pentingnya
peranan evaluasi pada pelaksanaan layanan bimbingan.Hal tersebut pula yang
menjadi latar belakang dari makalah ini dengan judul “evaluasi pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling”.
B.
Rumusan
masalah.
1. Apa prosedur Evaluasi
Bimbingan Konseling ?
2. Apa dimaksud
lingkungan dan aspek evaluasi ?
3. Apa yang
Dimaksud Metode evluasi ?
4. Apa pengertian
sumber data ?
5. Apa Dimaksud kriteria
evaluasi ?
C.
Tujuan
1. untuk mengetahui
prosedur Evaluasi bimbingan dan konseling ?
2. untuk
mengetahui lingkungan dan aspek evaluasi
bimbingan dan knseling ?
3. untuk mengetahui
metode Evaluasi bimbingan dan konseling ?
4. untuk mengetahui
sumber data bimbingan dan konseling ?
5. untuk mengetahui
criteria evaluasi bimbingan dan konseling ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan Konseling
1. Fase
persiapan
Pada fase persiapan ini terdiri
dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi. Dalam kegiatan penyusunan
kisi-kisi evaluasi ini langkah-langkah yg dilalui adalah:
a. Langkah pertama
penetapan aspek-aspek yang dievaluasi baik evaluasi proses maupun evaluasi
hasil, meliputikesesuaian antara program dengan pelaksanaan
1) keterlaksanaan
program,hambatan yang dijumpai,
2) dampak
terhadap KBM,
3) respon
konseli, sekolah, orang tua, masyarakat
4) perubahan
kemajuan dilihat dari capaian tujuan layanan, capaian tugas perkembangan dan
hasil relajar, keberhasilan lulusan.
b. Langkah-langkah kedua
penetapan kriteria keberhasilan evaluasi.
Misalnya, bila proses aspek
kegiatan yang akan dievaluasi maka kriteria yang dapat dievaluasi ditinjau
dari: lingkungan bimbingan, sarana yang ada, dan situasi daerah.
c. Langkah ketiga
penetapan alat-alat/ instrument evaluasi
Misalnya aspek proses kegiatn
yang hendak dievaluasi dengan kriteria bagian b di atas, maka instrument yang
harus digunakan ialah: ceklis, observasi kegiatan, tes situsasi, wawancara, dan
angket
d. Langkah
keempat penetapan prosedur evalusi
Seperti contoh pada butir b dan
c di atas, maka prosedur evaluasinya mlalui: penelaahan, kegiatan, penelaahan
hasil kerja, konfrensi kasus, dan lokakarya
e. Langkah
kelima penetapan tim penilaian atau evaluator
Berkaitan dengan contoh diatas,
maka yang harus menjadi evaluator dalam penilaian proses kegiatan ialah: ketua
bimbingan dan konseling, kepala sekolah, tim bimbingan dan konseling, dan
konselor
2. Fase persiapan alat / instrument evaluasi
Dalam fase kedua ini dilakukan kegiatan diantaranya:
a. Memilih alat-alat/instumen evaluasi yang ada atau menyusun dan
mengembangkan alat-alat evaluasi yang diperlukan.
b. Pengadaan alat-alat
instrument evaluasi yang akan digunakan
3. Fase pelaksanaan kegiatan evaluasi
Dalam fase
pelaksanaan evaluasi ini, evaluator melalui kegiatan, yaitu:
a. Persiapan pelaksanaan
kegiatan evaluasi;
b. Melaksanakan kegiatan
evaluasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
4. Fase menganalisis hasil evaluasi
Dalam fase
analisis hasil evaluAsi dan pengolahan data hasil evaluasi ini dilakukan
mengacu kepada jenis datanya. Data-data itu, diantarnya:
a. Tabulasi data;
b. Analisis hasil
pengumpulan data melalui statistik atau non-statistik
5. Fase penafsiran atau interprestasi dan
pelaporan hasil evaluasi
Pada fase ini
dilakukan kegiatan membandingkan hasil analisis data dengan kriteria penilaian
keberhasilan & kemudian diinterprestasikan dng memakai kode-kode tertentu,
untuk kemudian dilaporkan serta digunakan dalam rangka perbaikan dan atau
pengembangan program layanan Bimbingan Konseling.
B.
Lingkungan dan
Aspek Evaluasi.
Dalam lingkuan kebijakan diakenal ada
dua bagian yaitu lingkungan Internal dan lingkungan eksternal. Dimana dari
kedua lingkungan tersebut mempengaruhi kebijakan publik. Hal tersebut
sependapat dengan Anderson dalam putri (2010) yang menyatakan Perumusan
kebijakan dalam prakteknya akan melibatkan berbagai aktor, baik yang berasal
dari aktor negara maupun aktor non negara, sebagai pembuat kebijakan resmi (official policy-makers) dan peserta non
pemerintahan (nongovernmental
participants)
1.
Lingkungan
Internal
Lingkungan internal yaitu lingkungan
terdapat struktur formal dari bagaimana kebijakan tersebut dibuat. Dalam arti
struktur formal tersebut dalam dilihat siapakah yang berhak membuat kebijakan.
Pembuat kebijakan resmi adalah mereka yang memiliki kewenangan legal untuk
terlibat dalam perumusan kebijakan publik. Menurut Anderson dalam putri (2010) terdiri atas legislatif;
eksekutif; badan administratif; serta pengadilan. Legislatif merujuk kepada
anggota kongres/dewan yang seringkali dibantu oleh para staffnya. Adapun
eksekutif merujuk kepada Presiden dan jajaran kabinetnya. Sementara itu, badan
administratif menurut Anderson merujuk kepada lembaga-lembaga pelaksana
kebijakan. Dalam konteks Amerika, aktor ini merujuk kepada sejumlah badan
seperti misalnya Badan Penerbangan Federal (Federal Aviation Agency) serta
Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency). Dipihak lain
menurut Anderson, Pengadilan juga merupakan aktor yang memainkan peran besar
dalam perumusan kebijakan melalui kewenangan mereka untuk mereview kebijakan
serta penafsiran mereka terhadap undang-undang dasar. Dengan kewenangan ini,
keputusan pengadilan bisa mempengaruhi isi dan bentuk dari sebuah kebijakan
publik.
2.
Lingkuangan
Ekternal
Selain pembuat
kebijakan resmi, terdapat pula peserta lain yang terlibat dalam proses
kebijakan yang meliputi diantaranya kelompok kepentingan; partai politik;
organisasi penelitian; media komunikasi; serta individu masyarakat. Mereka ini
yang disebut oleh Anderson sebagai peserta non pemerintahan (nongovernmental participants) karena
penting atau dominannya peran mereka dalam sejumlah situasi kebijakan tetapi
mereka tidak memiliki kewenangan legal untuk membuat kebijakan yang mengikat.
Peranan mereka biasanya adalah dalam menyediakan informasi; memberikan tekanan;
serta mencoba untuk mempengaruhi Anderson dalam putri (2010). Mereka juga dapat
menawarkan proposal kebijakan yang telah mereka siapkan.
Evaluasi Lingkungan Kebijakan
Setelah mengetahui tentang pengertian
masing-masing konsep yang menyusun evaluasi lingkungan kebijkan, disini kita
akan membahas tentang evalusi lingkungan kebijakan secara utuh. Evaluasi
lingkungan kebijakan merupakan pengukuran kondisi atau penilaian terhadap
sesuatu dalam hal ini yaitu lingkungan setelah meneliti setiap variabel yaitu
lingkungan internal dan eksternal tersebut sejauh mana dalam mempengaruhi suatu
kebijkan tersebut. Jadi evaluasi lingkungan kebijakan adalah cara yang
digunakan oleh seorangan peneliti untuk melihat lingkungan yang mempengaruhi
kebijakan tersebut. Dinama lingkuang tersebut terdiri dari lingkungan internal
dan eksternal.
·
Aspek yang
dinilai, baik proses maupun hasil antara lain:
a. Kesesuaian antara program dan pelaksanaan
b. Keterlaksanaan program
c. Hambatan-hambatan yang dijumpai
d. Dampak layanan dan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
e. Respon siswa, personal sekolah, orang tua, dan masyarakat
terhadap layanan bimbingan
f.
Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan
layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan dan hasil belajar, dan
keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah, baik studi lanjutan maupun pada
kehidupan di masyarakat
C.
Metode Evaluasi
Sangat di sayangkan apabila cara penilaian dengan model
pembelajaran inovaif dilakukan dengan biasa-biasa saja,karena jika dengan cara
tersebut cenderung hanya mengukukr kemampuan kognitif siswa saja dan terkadang
dengan hasil tes yang tidak murni (menyontek- ).pedahal dalam pembelajaran
inovatif siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses belajar
Menurut sudjana (1990 : 31 ) evaluasi adalah proses
pemberian atau menentukan nilai kepada objek tertentu,sedangkan menurut Rusli
(1990:22), bahwa yang dimaksud evaluasi adalah “ suatu proses sistematik untuk
menentukan sampai beberapa jauh tujuan intruksional dapat dicapai oleh siswa
dari uraian diatas maka evaluasi mengandung dua aspek yang penting yaitu :
a.
Dalam evaluasi terdapat suatu proses
sistematik untuk mengukur apakah siswa dapat mendiagnosa,menyeleksi dan
menyelesaikan suatu pekerjaan.
b.
Evaluasi digunakan untuk mengukur,menilai
pencapaian tujuan keberhasilan dan kerja atau usaha guru.
Berdasarkan
pengertian diatas maka pengertian evaluasi dan penilaian adalah istilah-istilah
yang lebih luas artinya dari pada pengukuran,Evaluasi mencakup deskripsi
kelakuan (behavior) siswa secara kualitatif maupun kuantatif dan terhadap
penilaian kelakuan tersebut.sedangkan ukuran hanya erbata pada aspek penilainan
yang bersifat tetap dan kuantitatif
Evaluasi pembelajaran merupakan
usaha-usaha terarah,terancana,dan sistematis untuk meneliti peruses embelajaran
.objek evaluasinya antara lain tujuan pembelajaran,perencanan dan pengolahan
pembelajaran, serta penyelengaraan evaluasi hasil belajar.
B. TUJUAN
Metode evaluasi hasil belajar
bertujuan mengukur dan menilai proses dan hasil belajar peserta didik selama
masa studinya. Adapun tujuan metode evaluasi secara lebih spesifik adalah
sebagai berikut :
1.
Feedback untuk peserta didik, menilai kemampuan mahasiswa
terhadap penguasaan bahan yang disajikan dalam suatu mata kuliah atau
praktikum. Meneglompokkan mahasiswa ke dalam beberapa golongan berdasarkan
kemampuan yaitu:
·
Golongan terbaik (nilai A dengan
bobot 4)
·
Golongan baik (nilai B dengan bobot
3)
·
Golongan cukup (nilai C dengan bobot
2)
·
Golongan kurang (nilai D dengan bobot
1)
·
Golongan jelek (nilai E dengan bobot
0)
2. Feedback untuk
guru, fungsi evaluasi terpenting bagi pengajar adalah untuk menilai seberapa
efektifkah pembelajaran yang telah ia laksanakan? Apakah peserta didik mampu
menyerapnya?
3.
Informasi untuk orang tua, hasil dari tes yang telah dilaksanakan peserta didik
menghasilkan skor yang dapat menggambarkan kemampuan mereka terhadap materi.
Kumpulan-kumpulan angka tersebut dapat menginformasikan orang tua bagaimanakah
kemampuan anaknya di sekolah.
4.
Informasi untuk seleksi, biasanya skor yang didapat dari setiap evaluasi adalah
untuk membuat keputusan/seleksi apakah peserta didik tersebut perlu remedial
materi sampai dengan keputusan apakah peserta didik perlu tinggal kelas atau
tidak?
5.
Informasi untuk akuntabilitas. Biasanya nilai/skor yang didapat siswa dapat
digunakan pula untuk mengevaluasi guru, performansi sekolah oleh pihak-pihak
terkait.
6.
Evaluasi sebagai insentif, maksudnya evaluasi dapat berfungsi sebagai hadiah
atas segala usaha yang telah dilakukan oleh peserta didik.
D. Sumber Data
Sumber
data adalah subjek dari mana data dapat
di peroleh. Apabila peneliti menggunakan kuensioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya,maka sumber data di sebut responden,yaitu orang yang
merespon atau menjawab pertanyaa-petanyaan peneliti,baik pertanyaan tertulis
maupun lisan.Sumber data berupa responden ini di pakai dalam penelitian
kuantitatif .Sedangkan sumber datadalam penelitian kualitatif,posisi narasumber sangat
penting,bukan hanya sekedar memberi respon mmelainkan juga sebagai pemilik
informasi.karena itu informan(orang yang member informasi,sumber
informasi,sumber data)atau di sebut subjek yang di teliti,karena ia bukan saja
sebagai sumber data,melainkan juga aktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya
suatu penelitian berdasarkan informasi yang di berikan.
Imam
Suprayogo mengemukakan bahwa jenis sumber data terutama dalam penelitian
penelitian kualitatif dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
1.
Narasumber
(Informan)
Narasumber dalam hal ini yaitu orang yang bisa memberikan informasi lisan tentang sesuatu
yang ingin kita ketahui.seorang informan bias saja menyembunyikan informasi
penting yang di miliki,oleh karena itu peneliti harus pandai-pandai menggali
data dengan cara membangun kepercayaan,keakraban dan kerja sama dengan subjek
yang di teliti.
2.
Peristiwa
atau aktivitas
Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap
peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.Dari
peristiwa atau aktivitas ini,peneliti bias menggunakan proses bagaimana sesuatu
terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.
3.
Tempat
atau lokasi
Informasi kondisi dari lokasi peristiwa atau
aktivitas di lakukan bias digali lewat
sumber lokasinya,baik merupakan tempat maupun lingkungannya.Dari pemahaman
lokasi dan lingkungan,peneliti bias secara cermat mengkaji dan secara kritis
menarik kemungkinan kesimpulan.
4.
Dokumen
Dokumen merupakan bahan tetulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.Ia
biasa merupakan rekaman atau
dokumen tertulis seperti
arsip,database,surat-surat,rekaman gambbar, dan benda-benda peninggalan yang
berkaitan dengan suatu peristiwa.
Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data dalam
penelitian,maka diklasifikasikan menjadi bagian yang di singkat dengan:3P
E.
Kriteria
Evaluasi
Evaluasi
atau penilaian berarti tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam arti luas
evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan
evaluasi, maka dapat dikatakan bahwa :
- Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Yang dimaksud dengan proses sistematis ialah kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi meraupakan kegiatan yang dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program dianggap selesai.
- Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek yang sedang dievaluasi. Dalam hal ini berkaitan dengan perilaku, penampilan, hasil ulangan atau pekerjaan rumah, nilai semester dan sebagainya. Berdasarkan data tersebut diambil suatu keputusan sesuai dengan maksud tujuan evaluasi yang sedang dilaksanakan. Penting untuk diperhatikan bahwa ketepatan keputusan hasil evaluasi sangat bergantung pada kesahihan dan objektifitas data yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
- Dalam setiap kegiatan evaluasi, tidak lepas dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Hal ini karena setiap kegiatan penilaian memerlukan suatu criteria tertentu sebagai acuan dalam menentukan batas ketercapaian objek yang dinilai.
Berkaitan dengan bimbingan dan konseling, maka yang
dimaksusd dengan evaluasi evaluasi bimbingan dan konseling
adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat
kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan
dan konseling di sekolah dengan mengacu pada criteria atau patokan-patokan
tertentu sesuai dengan program bimbingan dan konseling ( Juntika, 2005 :57)
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen program
bimbingan dan konseling.Tanpa evaluasi tidak mungkin kita dapat mengetahui dan
mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang
telah direncanakan. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk
menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain bhwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan
merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat melalui evaluasi.
Kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah
adalah mengacu pada terpenuhinya atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan
siswa dan pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung
berperan membantu siswa memperoleh perubahan perilaku dan pribadi kea rah yang
lebih baik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Lingkungan
internal yaitu lingkungan terdapat struktur formal dari bagaimana kebijakan
tersebut dibuat. Dalam arti struktur formal tersebut dalam dilihat siapakah
yang berhak membuat kebijakan. Pembuat kebijakan resmi adalah mereka yang
memiliki kewenangan legal untuk terlibat dalam perumusan kebijakan publik.
Menurut Anderson dalam putri (2010)
terdiri atas legislatif; eksekutif; badan administratif; serta pengadilan.
Legislatif merujuk kepada anggota kongres/dewan yang seringkali dibantu oleh
para staffnya.Metode
evaluasi hasil belajar bertujuan mengukur dan menilai proses dan hasil belajar
peserta didik selama masa studinya.Evaluasi merupakan langkah penting dalam
manajemen program bimbingan dan konseling.Tanpa evaluasi tidak mungkin kita
dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling yang telah direncanakan. Evaluasi bimbingan dan
konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program
itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain bhwa keberhasilan
program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak
dilihat melalui evaluasi.
SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini
diharapkanSebagaimana yang kita ketahui
bahwa suatu hasil senantiasa dipengaruhi oleh perencanaan, begitu pun
pelaksanaan juga memiliki peran yang sangat dominan. Selain itu, kedua hal
tersebut akan terlihat manakala proses evaluasi berjalan dengan baik. Dengan
demikian, evaluasi dari pelaksanaan program layanan bimbingan ini hendaknya
dipersiapkan dengan seksama.
Daftar Pustaka
Sudijono, anas.
2011.pengantar evaluasi pendidikan.
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm:249-250
Muklir. 2011. Evaluasi Kebijakan Publik. (online). (www.eksprsipena.com; diakses
tanggal 20 Maret 2012).
Putri, Duwi.
2010. Analisis Lingkungan Eksternal dan
Internal. (online). (www.mejikuhibiniu.com: diakses tanggal 21 Maret 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar